Qunut Nazilah
Nu'man bin Bashir ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallaahu'alayhi wa sallaam bersabda, "Kalian akan melihat orang beriman saling berkasih sayang satu sama lain, mencintai satu sama lain, bersahabat satu sama lain bagaikan satu tubuh, Ketika satu bagian tangan (dari tubuh) merasakan sakit maka menyebabkan keseluruhan tubuh akan menjadi lemah dan merasa sakit" (Misykat : 422)
Abu Musa ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Seorang beriman dengan orang yang beriman lainnya seperti sebuah bangunan yang saling menguatkan satu sama lain (dengan tiap batanya)". (ibid)
Ibnu Umar ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim yang lain, maka jangan menyusahkannya dan jangan menyerahkannya (kepada musuh-musuh ketika ia di dalam kesusahan)". (ibid)
Amir bin Malik, ketua Bani Sulaym meminta bantuan kepada Rasulullah SAW untuk menghadapi musuh kaumnya. Rasulullah SAW menerima permohonannya dan mengirim 70 orang sahabat ra.hum. yang mereka terdiri dari para Quraa (ahli dalam bacaan Al-Qur'an). Kaum Bani Sulaym kemudian menawan para sahabat ra.hum. di sebuah tempat yang bernama Bir Ma'una dan kemudian membunuh mereka. Jibril AS memberitahukan peristiwa ini kepada Rasulullah SAW dan menyampaikan pesan terakhir dari para Quraaa tersebut, "Kabarkan kepada orang-orang bahwa kami telah berjumpa Rabb kami. Dia (Allah) ridha kepada kami dan kami ridha kepada-Nya". Kejadian ini telah menyebabkan Rasulullah SAW mengalami kesedihan yang mendalam. Abdullah bin Mas'ud ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW telah membaca Qunut Nazilah selama satu bulan "mengutuk" Bani Sulaym (Bukhari 2:586)
Berdasarkan riwaayat-riwayat di atas, para Fuqaha telah menggariskan bahwa apabila Ummt ini dalam krisis mereka harus mengikuti Sunnah untuk mengamalkan Qunut Nazila dan berdo'a untuk Ummat.
Dalam perjalanan mereka pulang ke rumah,
Luqman Hakim telah menasihati anaknya tentang sikap
manusia dan telatah mereka, katanya :
"Sesungguhnya seseorang itu tidak terlepas dari percakapan manusia. Maka orang yang berakal tidak mengambil pertimbangan melainkan kepada Allah S.W.T sahaja. Barangsiapa mengenal kebenaran, itulah yang menjadi pertimbangannya dalam tiap-tiap sesuatu."
Luqman Hakim telah menasihati anaknya tentang sikap
manusia dan telatah mereka, katanya :
"Sesungguhnya seseorang itu tidak terlepas dari percakapan manusia. Maka orang yang berakal tidak mengambil pertimbangan melainkan kepada Allah S.W.T sahaja. Barangsiapa mengenal kebenaran, itulah yang menjadi pertimbangannya dalam tiap-tiap sesuatu."
Sunday, December 28, 2008
QUNUT NAZILAH..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment